Wisata Kuliner di Yogyakarta: Gudeg, Bakpia, dan Angkringan

26 Jan 2025 | dilihat 9 kali


Yogyakarta bukan hanya terkenal akan warisan budaya dan sejarahnya, tetapi juga menawarkan kekayaan kuliner yang tak kalah memikat. Bagi para pencinta makanan, Jogja adalah surga yang menyuguhkan berbagai macam hidangan khas dengan cita rasa yang autentik. Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga ikon kuliner utama Yogyakarta, yaitu gudeg, bakpia, dan angkringan, sekaligus memberikan rekomendasi tempat terbaik untuk mencicipinya. Siapkan perut kosong dan catat tempat-tempat berikut untuk pengalaman kuliner terbaik di Kota Pelajar ini!


1. Gudeg: “Napas” Kuliner Yogyakarta

Sejarah & Latar Belakang

Gudeg dapat dikatakan sebagai “ikon” kuliner Yogyakarta yang sudah eksis sejak lama. Hidangan ini berbahan dasar nangka muda (disebut gori dalam bahasa Jawa) yang dimasak berjam-jam dengan santan dan gula jawa, menciptakan cita rasa manis dan gurih yang khas. Konon, gudeg sudah menjadi bagian dari kebiasaan makan masyarakat Yogyakarta sejak era kerajaan Mataram. Dahulu, ketika nangka muda melimpah di sekitar hutan-hutan, masyarakat berinovasi mengolahnya menjadi makanan berkuah kental dan beraroma khas.

Karakteristik & Varian

  • Gudeg Kering: Lebih tahan lama, warna cenderung lebih cokelat gelap, dan teksturnya agak lengket serta kental.
  • Gudeg Basah: Kuah santannya lebih banyak, rasa gurihnya kuat, dan warnanya lebih terang.
  • Gudeg Manggar: Menggunakan bunga kelapa (manggar) sebagai bahan utamanya; lebih jarang ditemukan tetapi memiliki tekstur unik yang sedikit renyah.

Biasanya, gudeg dihidangkan dengan krecek (olahan kulit sapi yang dimasak pedas), opor ayam, tahu atau tempe bacem, serta sambal. Rasa manis gurih inilah yang membuat gudeg begitu melekat di hati para pencinta kuliner.

Rekomendasi Tempat Mencoba Gudeg

  1. Gudeg Yu Djum
    • Lokasi: Beberapa cabang di Yogyakarta, salah satunya di Jalan Wijilan.
    • Keunikan: Gudeg Yu Djum sudah melegenda sebagai pionir gudeg kering dengan cita rasa autentik. Menggunakan resep turun-temurun, rasa manisnya pas, dengan krecek pedas yang semakin “nendang” di lidah.
  2. Gudeg Pawon
    • Lokasi: Jalan Janturan No. 36-38, Warungboto, Umbulharjo.
    • Keunikan: Buka mulai tengah malam (sekitar pukul 22.00), dan pengunjung bisa melihat langsung proses memasak gudeg di dalam dapur (pawon). Suasana tradisional semakin kuat, membuat pengalaman makan terasa berbeda.
  3. Gudeg Permata / Gudeg Bromo
    • Lokasi: Sekitar area bioskop Permata (Jl. Gajah Mada) atau di dekat Jl. Gejayan (Gudeg Bromo).
    • Keunikan: Buka larut malam hingga menjelang subuh, ramai oleh para pencinta kuliner malam. Pilihan lauknya beragam, mulai dari telur opor, ayam suwir, hingga ayam kampung utuh.

2. Bakpia: Oleh-Oleh Khas yang Mendunia

Sejarah & Latar Belakang

Bakpia merupakan camilan khas Yogyakarta yang terinspirasi dari kue pia asal Tiongkok. Di Jogja, bakpia mulai populer di kawasan Pathok sehingga kue ini sering disebut “Bakpia Pathok.” Sejak diperkenalkan pada dekade 1940-an, bakpia bertransformasi dari sekadar penganan rumahan menjadi komoditas bisnis yang terus berkembang.

Karakteristik & Varian

  • Bakpia Kacang Hijau: Varian klasik dengan isian pasta kacang hijau bertekstur halus dan rasa manis lembut.
  • Bakpia Keju & Cokelat: Kini banyak inovasi rasa, di mana bakpia diisi dengan keju, cokelat, bahkan durian dan teh hijau.
  • Kulit Tipis vs. Kulit Tebal: Beberapa produsen menawarkan bakpia dengan kulit renyah dan tipis, sementara lainnya punya kulit lebih tebal dan lembut.

Bakpia biasanya dikemas dalam kotak kardus, sehingga praktis dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Rasanya pun cenderung tahan lama, kurang lebih hingga satu minggu jika disimpan dengan baik.

Rekomendasi Tempat Mencoba dan Membeli Bakpia

  1. Bakpia Pathok 25
    • Lokasi: Gerai utama di kawasan Pathok (dekat Malioboro), juga ada cabang di berbagai titik di Jogja.
    • Keunikan: Salah satu brand tertua dan paling terkenal, dengan varian rasa yang cukup lengkap. Tekstur kulit bakpianya cenderung tipis, renyah di luar, dan lembut di dalam.
  2. Bakpia Kurnia Sari
    • Lokasi: Beberapa outlet di sekitar Jogja, salah satunya di Jalan Glagahsari.
    • Keunikan: Dikenal dengan isian keju dan cokelat yang melimpah, serta kulit yang lebih tebal namun empuk. Cocok bagi Anda yang menyukai sensasi gigitan padat dengan rasa pekat.
  3. Bakpia Merlino & Bakpia Wong
    • Lokasi: Menyebar di beberapa gerai di Jogja.
    • Keunikan: Varian rasanya inovatif, mulai dari green tea, tiramisu, hingga red velvet. Cocok untuk Anda yang ingin mencoba bakpia “gaya baru.”

Tips:

  • Bakpia paling nikmat dikonsumsi saat masih hangat. Beberapa gerai bahkan menawarkan bakpia fresh from the oven.
  • Jika Anda ingin membawanya sebagai oleh-oleh, tanyakan tanggal kedaluwarsa agar sesuai dengan rencana perjalanan Anda.

3. Angkringan: Filosofi “Kekeluargaan” dalam Seporsi Nasi Kucing

Sejarah & Latar Belakang

Angkringan adalah wujud warung tenda tradisional yang beroperasi sejak zaman kolonial. Nama “angkringan” berasal dari kata “angkring” yang berarti “alat pikul sederhana” atau “tempat singgah.” Dulu, penjual angkringan berkeliling menggunakan gerobak kecil, menjajakan nasi bungkus kecil (nasi kucing) dan aneka sate-satean. Kini, konsepnya berkembang menjadi tempat makan sederhana di pinggir jalan, lengkap dengan gerobak kayu dan bangku panjang.

Karakteristik & Menu Favorit

  • Nasi Kucing: Disebut demikian karena porsi nasinya sedikit, sekadar mengganjal perut (ukuran seperti makan kucing). Biasanya berisi sambal dan sedikit lauk (ikan teri, oseng tempe, atau abon).
  • Sate Satean: Sate usus, sate telur puyuh, sate kulit, dan sate kikil adalah beberapa jenis yang paling diminati.
  • Minuman Hangat: Wedang jahe, kopi joss, dan teh manis panas menambah kehangatan suasana.
  • Harga Terjangkau: Salah satu daya tarik utama angkringan adalah harganya yang bersahabat. Anda bisa makan kenyang tanpa merogoh kocek terlalu dalam.

Rekomendasi Angkringan Legendaris & Populer

  1. Angkringan Lik Man
    • Lokasi: Dekat Stasiun Tugu Yogyakarta (Jalan Wongsodirjan).
    • Keunikan: Konon, di sinilah kopi joss pertama kali diperkenalkan, yaitu kopi hitam panas yang dicelupkan arang membara. Bunyi “joss” menjadi ciri khasnya. Suasana malam selalu ramai oleh berbagai kalangan, dari mahasiswa hingga wisatawan asing.
  2. Angkringan KR (Kedaulatan Rakyat)
    • Lokasi: Jalan P. Mangkubumi, dekat Kantor Kedaulatan Rakyat.
    • Keunikan: Angkringan ini kerap menjadi tempat nongkrong jurnalis, seniman, hingga pejabat lokal. Variasi sate, gorengan, dan nasi kucingnya cukup lengkap.
  3. Angkringan Wijilan
    • Lokasi: Kawasan Wijilan, dekat area gudeg.
    • Keunikan: Sering dikunjungi setelah wisata kuliner gudeg, tempat ini cocok bagi Anda yang ingin menikmati suasana malam di dekat Kraton. Lokasinya strategis dan cukup luas.
  4. Angkringan Pendopo Lawas
    • Lokasi: Di depan Museum Sonobudoyo, samping Alun-alun Utara, sekitar area titik nol kilometer Jogja.
    • Keunikan: Spot ini memiliki pemandangan langsung ke arah Keraton Yogyakarta. Suasana malam kian terasa romantis berkat lampu-lampu kota.

Tips:

  • Waktu terbaik mengunjungi angkringan biasanya mulai petang hingga larut malam.
  • Jika bingung memilih lauk, cicipi beberapa jenis sate dalam satu kali makan. Harganya pun tetap bersahabat.
  • Kebersamaan adalah kunci: duduk berdampingan dengan teman lama ataupun orang baru, berbagi cerita sambil menyeruput minuman panas.

4. Rekomendasi Kuliner Lain di Sekitar Jogja (Sebagai Pelengkap)

Meskipun artikel ini menitikberatkan pada gudeg, bakpia, dan angkringan, jangan lewatkan beberapa kuliner berikut yang juga tak kalah menggugah selera:

  1. Sate Klathak
    • Berasal dari area Jejeran, Bantul. Sate kambing muda yang ditusuk dengan jeruji besi, dibumbui sederhana dengan garam dan merica. Hasilnya adalah daging yang empuk, juicy, dan memiliki rasa autentik.
    • Rekomendasi: Sate Klathak Pak Pong di Jalan Imogiri Timur.
  2. Tongseng & Gulai
    • Potongan daging kambing atau sapi dimasak dalam kuah santan kental dan bumbu gulai yang kuat. Tongseng cenderung lebih pedas dan memiliki potongan sayur seperti kol dan tomat.
    • Rekomendasi: Warung-warung tenda di Jalan Kaliurang atau di sekitar Pasar Kembang.
  3. Wedang Ronde & Bajigur
    • Minuman tradisional hangat berbahan dasar jahe (untuk ronde) dan gula aren (untuk bajigur), cocok sebagai penghangat di malam hari.
    • Rekomendasi: Banyak penjual kaki lima di Malioboro atau Alun-alun Utara.

5. Tips Menikmati Wisata Kuliner di Yogyakarta

  1. Berburu Kuliner Malam
    • Banyak warung gudeg, angkringan, maupun kios kaki lima yang baru buka menjelang malam. Suasana Jogja pada malam hari lebih semarak, terutama di kawasan Malioboro dan sekitarnya.
  2. Siapkan Uang Tunai
    • Tidak semua pedagang kecil atau angkringan menerima pembayaran non-tunai. Bawalah uang tunai secukupnya untuk memastikan Anda bisa menikmati setiap hidangan tanpa kendala.
  3. Perhatikan Kebersihan
    • Meskipun rata-rata warung di Jogja terjaga kebersihannya, tetaplah selektif. Perhatikan kondisi sekitar, mulai dari alat makan hingga bahan-bahan makanan, agar terhindar dari gangguan kesehatan.
  4. Jangan Ragu Bertanya
    • Jika Anda tidak yakin dengan isi nasi kucing atau lauk tertentu, tanyakan saja. Penjual di Jogja umumnya ramah dan senang membantu.
    • Jangan malu menawar harga suvenir bakpia, terutama jika Anda membelinya di pasar tradisional.
  5. Waktu Terbaik Mengunjungi Warung Gudeg
    • Beberapa warung gudeg buka pagi hari, beberapa buka malam hari. Pastikan Anda mengetahui jam operasionalnya, terutama jika warung itu terkenal (antrian bisa sangat panjang).

Wisata kuliner di Yogyakarta akan selalu menjadi bagian esensial dari agenda perjalanan, baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Gudeg mengajak Anda menyelami cita rasa Jawa yang manis, bakpia mempersembahkan camilan ringan yang cocok sebagai oleh-oleh, dan angkringan memberikan pengalaman bersantap yang sarat akan nuansa keakraban. Tentu saja, ketiga ikon kuliner tersebut hanyalah sebagian kecil dari luasnya ragam masakan di Jogja.

Keistimewaan Yogyakarta bukan hanya terletak pada kekayaan sejarah dan budayanya, tetapi juga pada kesederhanaan hidup yang terpancar di setiap sajiannya. Saat menyuap nasi kucing di angkringan sambil bercengkerama dengan teman baru, atau mencicipi gudeg hangat di dapur tradisional yang beraroma kayu bakar, Anda akan merasakan bahwa masakan di sini dimasak dengan cinta dan kebersamaan.

Selamat menikmati petualangan rasa di Kota Gudeg! Pastikan Anda mencoba semua rekomendasi di atas, dan jangan lupa membawa cerita pulang tentang kehangatan Jogja yang tak hanya terasa di lidah, tetapi juga di hati. Semoga perjalanan kuliner Anda di Yogyakarta menyenangkan dan penuh kenangan manis.


Baca juga :

Artikel Rekomendasi

Cara Mudah Ke Menara Eiffel dari Bandara
Cara Mudah Ke Menara Eiffel dari Bandara

Menara Eiffel adalah salah satu ikon dunia yang

dilihat 66 kali

Panduan Lengkap Wisata Yogyakarta
Panduan Lengkap Wisata Yogyakarta

Yogyakarta, atau sering juga disapa “Jog

dilihat 28 kali

Hotel rekomendasi

Minimalist Style 2BR Pakubuwono Terrace Apartment By Travelio

Address : Jl. Ciledug Raya No.99B

Bintang : 3

Svaha Nusa Guest House

Address : Jalan Jungutbatu

Bintang : 3

Anggun Residence By Sleepy Bear

Address : Anggun Residences, Jalan Doraisamy, off, Jalan Sul

Bintang : 3

ZenBali 1 Villa Canggu

Address : Gang Sri Kahyangan

Bintang : 4

Sweet Healing Culture

Address : Jalan Raya Uluwatu

Bintang : 3